pemberlakuan perlakuan khusus bagi anak-anak yang terdampak bencana alam di Sulawesi Tengah
Menko Polhukam Wiranto menegaskan pemberlakuan perlakuan khusus bagi anak-anak yang terdampak bencana alam di Sulawesi Tengah (Sulteng). Anak-anak korban gempa akan diperbolehkan bersekolah di mana saja di Sulteng.
"Tadi ada satu kemudahan dari Pak Menteri (Mendikbud) bahwa ada perlakuan khusus nanti untuk ujian sekolah, ujian semester dapat dipermudah bahkan sudah ada satu keputusan menteri untuk mereka yang kena musibah. Masuk sekolah apa pun bisa diterima tanpa syarat apapun itu memudahakan mereka agar bisa sekolah kembali," kata Wiranto kepada wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Wiranto menyebut Kemendikbud sudah memikirkan masalah pendidikan anak-anak di Sulteng. Untuk sementara, pihak terkait membangun tenda-tenda tempat bersekolah. Kemenag juga akan memulihkan operasional madrasah-madrasah di Sulteng.
"Menteri Agama juga sudah menyampaikan bahwa memulihkan kembali 310 kelas madrasah yang saat ini berangsur-angsur sudah dipulihkan," kata Wiranto.
Sedangkan Kemensos saat ini sedang menghitung jaminan kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam di Sulteng. Jaminan kesehatan akan diberikan saat masyarakat berpindah dari tempat pengungsian ke hunian sementara yang saat ini tengah dibangun pemerintah.
Wiranto mengatakan saat ini pemerintah sedang memikirkan jaminan kesehatan masyarakat di Sulteng. Pemerintah sedang melakukan pendataan dan memverifikasi data masyarakat agar seluruh masyarakat di Sulteng dapat menerima jaminan kesehatan dari pemerintah.
"Masalahnya sekarang gimana pendanaan karena BPJS tidak mengatur korban-korban bencana sehingga tadi dipikirkan juga bagaimana kita bisa menjamin mereka tetap mendapat sarana kesehatan dengan sistem yang ada kita bicarakan tadi," kata Wiranto.
"Karena masa transisi ini bagaimana kita bisa memverifikasi mereka, memvalidasi data mereka sehingga bisa masuk ke penerimaan batuan iuran sehingga mereka tidak terlantar, tetap dijamin perawatan kesehatan mereka," sambungnya.
"Tadi ada satu kemudahan dari Pak Menteri (Mendikbud) bahwa ada perlakuan khusus nanti untuk ujian sekolah, ujian semester dapat dipermudah bahkan sudah ada satu keputusan menteri untuk mereka yang kena musibah. Masuk sekolah apa pun bisa diterima tanpa syarat apapun itu memudahakan mereka agar bisa sekolah kembali," kata Wiranto kepada wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Wiranto menyebut Kemendikbud sudah memikirkan masalah pendidikan anak-anak di Sulteng. Untuk sementara, pihak terkait membangun tenda-tenda tempat bersekolah. Kemenag juga akan memulihkan operasional madrasah-madrasah di Sulteng.
"Menteri Agama juga sudah menyampaikan bahwa memulihkan kembali 310 kelas madrasah yang saat ini berangsur-angsur sudah dipulihkan," kata Wiranto.
Sedangkan Kemensos saat ini sedang menghitung jaminan kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam di Sulteng. Jaminan kesehatan akan diberikan saat masyarakat berpindah dari tempat pengungsian ke hunian sementara yang saat ini tengah dibangun pemerintah.
Wiranto mengatakan saat ini pemerintah sedang memikirkan jaminan kesehatan masyarakat di Sulteng. Pemerintah sedang melakukan pendataan dan memverifikasi data masyarakat agar seluruh masyarakat di Sulteng dapat menerima jaminan kesehatan dari pemerintah.
"Masalahnya sekarang gimana pendanaan karena BPJS tidak mengatur korban-korban bencana sehingga tadi dipikirkan juga bagaimana kita bisa menjamin mereka tetap mendapat sarana kesehatan dengan sistem yang ada kita bicarakan tadi," kata Wiranto.
"Karena masa transisi ini bagaimana kita bisa memverifikasi mereka, memvalidasi data mereka sehingga bisa masuk ke penerimaan batuan iuran sehingga mereka tidak terlantar, tetap dijamin perawatan kesehatan mereka," sambungnya.
Komentar
Posting Komentar